AKSI CINTA BUDAYA INDONESIA

Hari ini, Selasa, 24 Oktober 2023, mahasiswa saya di Prodi Kebijakan Pendidikan, FIPP UNY mempresentasikan projek mereka di kelas.  Sesuai jadwal, pertemuan kali ini kelompok 4 dan 5 akan mempresentasikan projek dalam tema Aksi Cinta Budaya Indonesia.

Sesuai urutan, kelompok 4 mempresentasikan terlebih dahulu projeknya. Mereka menjadi pengunjung Kraton Yogyakarta dan menikmati sajian tari-tarian yang dipertunjukkan oleh para penari handal. Ada tari Kenye dan Sendratari Ramayana. Tarian Kenya Tinembe menggambarkan seorang gadis yang sedang berhias diri, sedangkan Sendratari Ramayana sudah tidak asing lagi untuk kita semua adalah bagian dari cerita klasik pewayangan dengan tokoh utama Dewi Sinta dan Raja Rama.

Kelompok 5 maju mempresentasikan projeknya dengan tema Cinta Budaya Yogyakarta. Mereka berkunjung ke Museum Sonobudoyo di utara Alun-alun Yogyakarta. Di video yang dibuat para mahasiswa itu ada berbagai benda warisan budaya yang menjadi objek kunjungan mereka seperti keris, wayang, baju-baju tradisional, batik, dan permainan tradisional. Selain itu mereka juga berlatih membatik di Taman Pintar. Biayanya murah meriah hanya Rp 20.000,-. Selama satu jam membatik mulai dari menggambar motif sampai pewarnaan dan pengeringan telah dilewati dan jadilah sebuah sapu tangan batik, hasil karya sendiri. Tampak mereka sangat menikmati proses membatik tersebut.

Terakhir, mereka berjalan-jalan ke Pasar Bringharjo untuk membeli batik barong asal Yogyakarta dan menikmati kuliner nusantara yang ada di sana seperti bakso, soto, ayam goreng dan dawet. Batik barong tersebut dipadupadankan dengan baju hitam dan  kain batik untuk bawahan dipakai ketika kuliah. Tak lupa, mereka juga memakai name tag seolah menjadi panitia seminar internasional. Mereka tampak modis, cantik dan ganteng dengan balutan batik warna warni. Saya juga mendapat hadiah batik barong berwarna merah. Katanya, sebagai tanda sayang. Alamak, saya menjadi speechless.

Setelah selesai mereka mempresentasikan projek dan menjawab pertanyaan teman-teman di kelas, para mahasiswa ini memperagakan baju yang dipakainya. Tak lupa, saya minta mereka berjalan berlenggang-lenggok seperti pragawati dan pragawan di panggung catwalk lalu saya merekamnya untuk short video Youtube akun Rukiyati-LINK. Ada yang malu-malu, ada pula yang percaya diri bergaya di depan teman-temannya. Seisi kelas tampak senang dan memberikan apresiasinya ketika menyaksikan penampilan mereka.

Saya memberikan penguatan setelah mereka presentasi. Banyak bangsa lain mengagumi budaya Indonesia seperti gamelan, wayang, batik, Borobudur dan sebagainya, sementara kita orang Indonesia malah kurang menghargai. Kita justru lebih mencintai budaya luar negeri dibanding budaya lokal. Seharusnya tidak demikian. Cintailah budaya Indonesia sampai kapanpun. Hidup-hidupkanlah budaya luhur warisan nenek moyang kita agar tidak hilang ditelan zaman.

Begitulah cerita saya tadi siang ketika perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan yang sangat mengesankan.