Era industry 4.0 menjadikan manusia sebagai mahkluk digital, begitu juga orang Indonesia. Penduduk Indonesia lebih didominasi oleh anak-anak generasi z dan alpha yang sejak lahir sudah dikelilingi dengan dunia digital. Orang tua sekarang hanya menjadi imigran, sedangkan anak-anak muda itulah warga asli dunia maya yang sering disebut netizen. Dunia digital tidak dapat lagi dilepaskan dari diri mereka.
Pendidikan untuk anak-anak digital tersebut harus beradaptasi dan berkreasi menghasilkan model-model pembelajaran yang inovatif dan praktis yang sesuai dengan alam mereka. Salah satu inovasi pembelajaran yang bersifat praktis, kreatif, serta menyenangkan yaitu pembelajaran berbasis permainan atau Game Based Learning (GBL). GBL yang dimaksud ialah GBL digital dalam bentuk Game Edukasi/Edugame yang dapat dimainkan menggunakan gawai di manapun dan kapanpun. Dengan edugame, siswa dapat belajar bukan hanya kemampuan kognitif, melainkan juga literasi digital dan resiliensi dirinya meningkat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, penelitian kami tentang edugame menggandeng mitra yang bergerak dalam bidang pembuatan animasi dan telah menghasilkan karya edukatif seperti Animasi, Games Edukasi, Ilustrasi, Cergam, Komik, dan media interaktif berbasis digital, yaitu PT Animars Demikita Metamedia. Mitra memiliki kemampuan dalam mengembangkan berbagai jenis media berbasis digital yang sangat memadai dan sudah diakui oleh masyarakat luas, namun dalam pengembangan konten media digital dengan sasaran pengguna siswa sekolah dasar kurang begitu memahami. Apalagi konten game edukasi yang berbasis Kurikulum Merdeka Belajar dan Kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah dasar.
Kegiatan penelitian telah berlangsung tahun lalu. Tahun 2023 kami menerapkan hasil inovasi ini ke sekolah-sekolah dasar baik dalam bentuk pelatihan untuk guru maupun untuk siswa. Hari Sabtu, 28 Oktober 2023 kemarin bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, kami tim peneliti/PkM yang diketuai oleh Prof. Dr. Siti Irene Astuti Dwiningrum dengan anggota saya sendiri dan Dr. Ariefa Efianingrum melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Berbasis Riset pada Remaja Masjid Al Huda Harnas di kampung Jegeran, Mantirjeron, Yogyakarta. Pelatihan sesi pertama telah dilangsungkan di Universitas Negeri Yogyakarta. Pada sesi satu tersebut kami melatih remaja masjid tentang produk edugame dan cara menggunakannya. Oleh karena mereka adalah anak-anak muda yang juga anak digital, pelatihan berlangsung lancar dan sukses. Mereka lebih jago dalam memainkan game edukasi yang kami rancang.
Setelah itu, sesi kedua, hari Sabtu kemarin, para remaja masjid yang telah dilatih kemudian melatih anak-anak usia SD di kampung Jageran untuk belajar melalui edugame. Suasana pelatihan sangat seru dan menyenangkan. Siapakah anak zaman now yang tidak menyukai game? Anak-Anak tampak antusias bermain game, juga ketika belum berhasil mereka berkali-kali mencoba bermain lagi sampai berhasil. Ayo…coba lagi, jangan putus asa. Ayo berusaha untuk menang. Tim PkM menyemangati anak-anak itu agar berani mencoba lagi ketika masih pada tahap gagal. Itulah cara kami menanamkan resiliensi dalam diri anak-anak sehingga mereka menjadi tangguh, tidak mudah menyerah.
Anak-anak itu bukan sembarang bermain game, melainkan edugame yang berisi pelajaran sesuai Kurikulum Merdeka dan juga pendidikan karakter untuk membangun resiliensi dan literasi digital siswa Sekolah Dasar. Semoga ada manfaat untuk mereka semua.
Lihat juga short video kegiatan di https://youtube.com/shorts/QI4qjiEWmoo?si=8TwMgTrNhfZI_-XF


14 responses to “EDUGAME UNTUK ANAK DIGITAL”
Barokallah
Merdeka belajar, belajar merdeka
Sebenarnya belum merdeka sepenuhnya. Hii…hii.
Mantap anak milenial ya Bu Rukiyati, terima kasih telah berbagi. Sehat selalu Bu Ruki
Sehat juga untuk bu Syofni. Terima kasih, Bu.
Mantap sekali Bunda Dr. Rukiyati…
Hahaa… belumlah Ustad. Itu baru awal mula.
Pembelajaran yang menyenangkan, adalah tantangan guru dalam menerjemahkan konsep merdeka belajar.
Memang guru harus menjadi subjek yang siap menginterpretasi kurikulum agar belajar menjadi menyenangkan dan penuh kegembiraan, UStad.
MasyaAllah anak-anak hebat di masa kini. Terima kasih Bu Dr. Rukiyati telah berbagi cerita yang sangat menginspirasi para pendidik dan orang tua. Tulisan keren menggugah para guru sebagai pendidik untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman.
Sekedar berbagi pengalaman dan bercerita tentang anak zaman now. Terima kasih, Bu.
Game edukasi luar biasa merebak di dunia maya, cucu-cucu Oma sudah sangat menggemari, mereka memang anak melenial. Para orang tua harus berguru pada bunda Rukiyati.Terimakasih sudah menginspirasi
Cucu Oma dah jadi anak digital, Bu. Mantap.
Semoga anak-anak belajar dengan merdeka yang sesungguhnya, memangopimalkan potensi yang dimiliki.
Terima kasih doanya yang tulus, BU Ani.