rukiyatilink.com

Media berekspresi dan berbagi

ANTARA ANAK DAN KERJA


Rukiyati, Sleman, 24 Mei 2024

Aku menjalani peran sebagai seorang ibu dan seorang isteri, juga seorang dosen dengan silih berganti antara senang dan susah. Ketika kondisi kesehatan anak-anakku sehat-sehat saja, aku tidak khawatir meninggalkan mereka di rumah ketika masih kecil-kecil. Manakala mereka sakit, aku mulai menghadapi dilemma. Haruskah aku pergi ke kampus ketika anakku minta bermain bersama? Haruskah aku mengajar di kampus sementara anakku panas tinggi? Itulah beban berat yang sering kutanggung. Akhirnya, dalam kondisi anak sakit, aku memilih tidak mengajar. Aku menjaga anakku dan membawanya ke dokter ketika suamiku sudah pulang dari kerja.

Pernah suatu kali aku membawa anakku ke kampus karena asisten rumahku sedang pulang kampung. Aku menggendong anakku Mursyid menuju tempat perhentian bis. Aku menaik bis sampai ke kampus. Aku dan Mursyid masuk kelas. Mahasiswa memperhatikan anakku bermain di kolong meja. Tiba-tiba mereka tertawa ketika aku sedang menjelaskan materi. Akupun melihat ke kolong meja. Di sana Mursyid mencoret-coret kertas dengan spidol. Juga coretan spidol itu terkena pipi dan keningnya sehingga wajahnya penuh coretan spidol berwarna biru. Aku tidak tertawa, hanya tersenyum sambil menggendong Mursyid.

Aku kemudian memberi tugas kepada mahasiswa. Aku tinggalkan mereka untuk  membersihkan wajah Mursyid di kamar mandi. Setelah itu, aku masuk kelas kembali dan menutup perkuliahan. Aku pulang bersama Mursyid dengan perasaan ibu yang bersalah membiarkan anaknya di bawah kolong meja tanpa menahu apa yang dilakukan. Mursyid tenang-tenang saja. Sejak kecil dia adalah anak yang ceria dan jarang sekali menangis.

Pernah pula Mursyid kutitipkan di Tempat Penitipan Anak (TPA) ketika ia bayi. Aku menaik bis menggendongnya menuju tempat penitipan bayi sebelum berjalan ke kampus yang tidak begitu jauh dari TPA itu. Ketika aku menjemput Mursyid, ada anak sekitar 2 tahun yang menangis ingin mengikutiku karena dikira aku adalah ibunya. Aku menangis melihat anak itu yang juga menangis digendong pengasuh yang ada di sana.

Aku pulang dengan perasaan sedih. Sejak saat itu aku tidak pernah menitipkan anak lagi di sana. Aku khawatir anakku juga akan mengalami hal yang sama. Aku merasa lebih tenang jika anakku tinggal di rumah walau hanya dengan seorang asisten rumah tangga. Setidaknya, anakku nyaman berada di rumahnya sendiri. Anakku tidak akan kehilangan figure seorang ibu, itu janjiku kepada diri sendiri.

Pernah suatu hari aku terlambat menjemput anak sulungku Alif, karena ada kegiatan rapat di kampus. Waktu itu Alif masih duduk di kelas 3 SD. Hari sudah sangat siang, pukul 14.00 baru aku berangkat dari kampus menuju sekolah Alif. Biasanya, pukul 14.00 aku sudah berada di sekolahnya untuk menjemput pulang. Aku menaik sepeda motor Honda kesayanganku. Sesampai di sekolah, ternyata anakku sudah tidak ada. Aku bertanya kepada guru yang ada di sekolah tentang anakku, tetapi mereka tidak menahu. Aku pulang sambil menangis. Kemana perginya Alif? Perasaan macam-macam campur aduk antara menyesal, khawatir, dan sedih. Aku hanya dapat berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar  tidak terjadi hal-hal yang buruk pada anakku.

Sore hari, anakku diantar oleh seorang bapak menaik mobil merah. Aku gembira sekali. Aku memeluk anakku dan bertanya, “Lif, kemana? Koq ibu datang ke sekolah, kamu tidak ada?”. Alif menjawab’ “Lha ibu jemputnya lama banget. Aku jalan kaki sama Abdul ke rumahnya. Di sana aku disuruh makan dan setelah itu diantar pulang”. Aku kemudian menasehati Alif agar jangan pulang sendiri sebelum aku menjemputnya. Dalam hati aku merasa sangat bersalah.

Sekarang anak-anakku sudah dewasa. Mursyid sudah menikah dan mempunyai anak. Ia menjadi guru SD, demikian pula isterinya, Cicha. Semoga kehidupan mereka lebih sejahtera daripada kami dulu.


One response to “ANTARA ANAK DAN KERJA”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?